Patta Raden, S.Pd, M.Pd
Koordinator BK SMP. Negeri 1 Pallangga Kab. Gowa
“Belajar” kata belajar sering kita dengar baik di lingkungan
keluarga, maupun di dalam percakapan orang dewasa di dalam masyarakat, terlebih
lagi di suatu institusi pendidikan, sering kita mendengar seorang Ayah atau Ibu
menganjurkan kepada anaknya agar belajar di rumah, jangan terlalu banyak
bermain, dalam konteks ini yang dimaksud orang tua adalah membaca buku, benar
adanya membaca buku adalah salah satu teknik belajar, yang sering digunakan
oleh seorang pelajar apabila dia belajar seorang diri.
Sebelum kita
membicarakan mengenai teknik belajar lebih jauh ada baiknya kita mengutif
pendapat H.Spear, mengenai definisi belajar:
Belajar itu mencakup berbagai macam
perbuatan mulai dari mengamati, membaca, mencoba, sampai mendengarkan, untuk
mencapai suatu tujuan.
Pandangan H.Spear, ini jelas senada dengan pengertian orang
tua yang sering menganjurkan anaknya untuk belajar “ Membaca Buku” jadi jelas
bahwa membaca adalah salah satu teknik belajar, bukan satu-satunya teknik atau
cara belajar.
Saya pernah mendengar sahabat saya mengatakan, saya sudah
tidak mampu lagi belajar maksudnya dia tidak mampu lagi bersekolah, ya kalau
yang beliau maksudkan belajar adalah bersekolah, wajar saja karena beliau sudah
sibuk dengan pekerjaanya mencari napka untuk keluarganya, saya menyampaikan
bahwa belajar itu berlangsung seumur hidup, kalau tidak sempat, membaca bisa
belajar dengan mengamati, atau bekerja
sambil belajar.
Yang dikemukakan oleh sahabat saya itu adalah salah satu
anggapan yang keliru mengenai belajar, ada juga pelajar yang beranggapan
demikian, sehingga bersekolah dianggapnya suatu hal yang membosankan, membuatnya
stres, sehingga dia mengghindari sekolah, karena dia menghindari kata belajar,
dari beberapa kasus pelajar bolos sekolah karena dia menghindari tugas-tugas
belajar di sekolah.
Kasus pelajar yang menghindari sekolah karena tugas
belajar tersebut, di sebabkan karena
salah dalam membuat gambaran atau Imajinasi terhadap pelajaran, teknik belajar,
guru, dan komunikasi belajar mengajar. Untuk itu penulis mencoba mengemukakan
teknik belajar dengan menggunakan Imajinasi, teknik belajar ini termasuk teknik
belajar yang utama karena orang buta huruf dapat menggunakan teknik ini untuk belajar,
bahkan Jean Paul Sartre menganggap Imajinasi sebagai teknik belajar segala.
IMAJINASI SEBAGAI TEKNIK BELAJAR
Agar lebih jelas, kita dapat belajar lebih banyak dari Photo
Tustel, peralatan ini kita asosiasikan dengan jiwa dan raga manusia;
a.
Manusia Memiliki mata, Photo Tustel memiliki
lensa.
b.
Manusia memiliki Hati, Photo Tustel memiliki
layar Pilem ( Klise Pilm ).
Pada poin ini unsur phisik, dimana mata di kenal sebagai
pintu gerbang jiwa manusia, seseorang melihat dan menikmati indahnya suatu
pemandangan dengan matanya yang selanjutnya dia merekamnya dalam hatinya, kalau
rekamannya bagus,hati yang merekan tidak terganggu bagai klise photo tidak
rusak atau tidak terbakar, oleh cahaya, dan pencahayaan pada waktu pengambilan
gambar bagus dapat dipastikan gambar yang di hasilkan tahan lama. Kekuatan atau
kemampuan mental inilah yang dapat di latih agar dapat digunakan untuk merekan
materi pembelajaran hal inilah yang dimaksud dengan Imajinasi sebagai teknik
Belajar.
Rekaman yang dihasilkan hati manusia sebagai upaya mental (
Imajinasi ) dapat di pengaruhi oleh beberapa paktor: a. Faktor Internal yang
sifatnya psikologis, seperti; Bakat, minat, potensi, motivasi, kemampuan, dan
rekaman terdahulu ( pengalaman seseorang), b. Faktor Eksternal yang sipatnya
phisikologi ; linkungan belajar, fasilitas belajar, guru/pengajar,dsb.
Sehubungan dengan teknik belajar Imajinasi ( Imageri ) ini
ada kata-kata orang bijak ; lebih baik buta huruf dari pada buta hati, kalau
bimbo dalam syair lagunya menuliskan bermata tetapi tidak melihat, berhati tapi
tak Merasa.
Referensi :
Sartre, Jean Paul, 2000, Psikologi Imajinasi Terjemahan
oleh Sukur Sulvester, G. Yokyakarta : Yayasan Bentang Budaya.
Sukardi, Dewa Ketut, 1983
Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di sekolah Surabaya : Usaha Nasional.
sangat bagus bang koordinator tulisannya. lanjut terus biar berbagi dengan teman yang lain ya.....
BalasHapus