Kamis, 22 Maret 2012

TEKNIK BELAJAR IMAJINASI


Patta Raden, S.Pd, M.Pd
Koordinator BK SMP. Negeri 1 Pallangga Kab. Gowa
 

“Belajar” kata belajar sering kita dengar baik di lingkungan keluarga, maupun di dalam percakapan orang dewasa di dalam masyarakat, terlebih lagi di suatu institusi pendidikan, sering kita mendengar seorang Ayah atau Ibu menganjurkan kepada anaknya agar belajar di rumah, jangan terlalu banyak bermain, dalam konteks ini yang dimaksud orang tua adalah membaca buku, benar adanya membaca buku adalah salah satu teknik belajar, yang sering digunakan oleh seorang pelajar apabila dia belajar seorang diri.
Sebelum kita membicarakan mengenai teknik belajar lebih jauh ada baiknya kita mengutif pendapat H.Spear, mengenai definisi belajar:
Belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca, mencoba, sampai mendengarkan, untuk mencapai suatu tujuan.
Pandangan H.Spear, ini jelas senada dengan pengertian orang tua yang sering menganjurkan anaknya untuk belajar “ Membaca Buku” jadi jelas bahwa membaca adalah salah satu teknik belajar, bukan satu-satunya teknik atau cara belajar.
Saya pernah mendengar sahabat saya mengatakan, saya sudah tidak mampu lagi belajar maksudnya dia tidak mampu lagi bersekolah, ya kalau yang beliau maksudkan belajar adalah bersekolah, wajar saja karena beliau sudah sibuk dengan pekerjaanya mencari napka untuk keluarganya, saya menyampaikan bahwa belajar itu berlangsung seumur hidup, kalau tidak sempat, membaca bisa belajar dengan mengamati, atau  bekerja sambil belajar.
Yang dikemukakan oleh sahabat saya itu adalah salah satu anggapan yang keliru mengenai belajar, ada juga pelajar yang beranggapan demikian, sehingga bersekolah dianggapnya suatu hal yang membosankan, membuatnya stres, sehingga dia mengghindari sekolah, karena dia menghindari kata belajar, dari beberapa kasus pelajar bolos sekolah karena dia menghindari tugas-tugas belajar di sekolah.
Kasus pelajar yang menghindari sekolah karena tugas belajar  tersebut, di sebabkan karena salah dalam membuat gambaran atau Imajinasi terhadap pelajaran, teknik belajar, guru, dan komunikasi belajar mengajar. Untuk itu penulis mencoba mengemukakan teknik belajar dengan menggunakan Imajinasi, teknik belajar ini termasuk teknik belajar yang utama karena orang buta huruf dapat menggunakan teknik ini untuk belajar, bahkan Jean Paul Sartre menganggap Imajinasi sebagai teknik belajar segala.
IMAJINASI SEBAGAI TEKNIK BELAJAR


Imajinasi adalah kesadaran, Kekuatan, power, yang dimiliki oleh manusia untuk menciptakan gambaran/ gambar yang bersifat mental, dan tersembunyi. Untuk menghindari salah pengertian ini penulis jelaskan sedikit mengenai Imajinasi; Imajinasi asal kata Imaji/ Imag, Gambar, gambar yang laten, gambar yang tidak nampak, yang diciptakan oleh upaya Mental Seseorang, yang dapat dijadikan teknik belajar.
Agar lebih jelas, kita dapat belajar lebih banyak dari Photo Tustel, peralatan ini kita asosiasikan dengan jiwa dan raga manusia;
a.       Manusia Memiliki mata, Photo Tustel memiliki lensa.
b.      Manusia memiliki Hati, Photo Tustel memiliki layar Pilem ( Klise Pilm ).
Pada poin ini unsur phisik, dimana mata di kenal sebagai pintu gerbang jiwa manusia, seseorang melihat dan menikmati indahnya suatu pemandangan dengan matanya yang selanjutnya dia merekamnya dalam hatinya, kalau rekamannya bagus,hati yang merekan tidak terganggu bagai klise photo tidak rusak atau tidak terbakar, oleh cahaya, dan pencahayaan pada waktu pengambilan gambar bagus dapat dipastikan gambar yang di hasilkan tahan lama. Kekuatan atau kemampuan mental inilah yang dapat di latih agar dapat digunakan untuk merekan materi pembelajaran hal inilah yang dimaksud dengan Imajinasi sebagai teknik Belajar.
Rekaman yang dihasilkan hati manusia sebagai upaya mental ( Imajinasi ) dapat di pengaruhi oleh beberapa paktor: a. Faktor Internal yang sifatnya psikologis, seperti; Bakat, minat, potensi, motivasi, kemampuan, dan rekaman terdahulu ( pengalaman seseorang), b. Faktor Eksternal yang sipatnya phisikologi ; linkungan belajar, fasilitas belajar, guru/pengajar,dsb.
Sehubungan dengan teknik belajar Imajinasi ( Imageri ) ini ada kata-kata orang bijak ; lebih baik buta huruf dari pada buta hati, kalau bimbo dalam syair lagunya menuliskan bermata tetapi tidak melihat, berhati tapi tak Merasa.
Referensi :
Sartre, Jean Paul, 2000, Psikologi Imajinasi  Terjemahan oleh Sukur Sulvester, G. Yokyakarta : Yayasan Bentang Budaya.
Sukardi, Dewa Ketut, 1983 Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di sekolah Surabaya : Usaha Nasional.

1 komentar:

  1. sangat bagus bang koordinator tulisannya. lanjut terus biar berbagi dengan teman yang lain ya.....

    BalasHapus